Selasa, 17 Mei 2011



Hard disk merupakan salah satu piranti yang tidak terpisahkan dalam sistem komputer masa kini. Mulai dari komputer personal hingga mesin sekelas mainframe dan superkomputer menggunakan piranti hard disk sebagai media penyimpanan datanya.
Hard disk pertama kali ditemukan pada dekade 1950-an. Tidak seperti saat ini, hard disk kala itu memiliki ukuran diameter hingga 20 inci dengan kapasitas hanya beberapa megabyte. Pada masa itu, piranti ini disebut sebagai “fixed disks” atau “winchesters” (nama kode untuk produk keluaran IBM). Belakangan produk itu dikenal sebagai “hard disk” untuk membedakannya dengan “floppy disks”.

Dalam tingkatan yang paling sederhana, hard disk tidak seberapa berbeda dengan kaset pada tape. Keduanya sama-sama menggunakan teknik perekaman secara magnetik dan memanfaatkan keunggulan media perekaman tersebut dimana data yang tersimpan didalamnya dapat dirubah atau dihapus sewaktu-waktu. Hard disk memiliki sebuah cakram keras (hard platter) yang mengandung media magnetik, sebagai kebalikan dari lembaran film plastik pada floppy disk dan tape. 


Komponen Penyusun

Secara umum, komponen-komponen pokok yang menyusun sebuah hard disk terdiri dari:

  • Platter: Piringan, biasanya dibuat dari alumunium yang dilapisi dengan bahan magenetik. Pada permukaan platter inilah data pada hard disk disimpan. Sebuah had disk bisa memiliki beberapa buah platter yang bekerja simultan.
  • Lengan pembaca: Komponen ini menyangga head yang berfungsi untuk membaca/menulis pada permukaan platter. Lengan ini dikontrol melalui sebuah mekanisme yang digerakkan oleh sebuah motor-linear. Mekanisme ini bergerak dengan kecepatan dan presisi yang sangat tinggi. Lengan pembaca pada kebanyakan hard disk saat ini mampu bergerak dari pusat hingga pinggir platter, dan kemudian kembali ke pusat sebanyak 50 kali sedetik.
Penyimpanan Data

Data tersimpan di dalam hard disk dalam bentuk file. Sebuah file adalah sebutan untuk sekumpulan byte. File bisa berisi sederetan karakter atau kode ASCII yang membentuk sebuah dokumen, atau bisa juga berupa rangkaian instruksi untuk software aplikasi untuk dijalankan oleh komputer. Ringkasnya, Tidak peduli, apapun isinya, file adalah rangkaian pola-pola byte. Saat sebuah program dijalankan atas perintah komputer, hard disk akan membaca rangkaian byte itu dan mengirimkannya ke CPU.

Permukaan platter menyimpan data dalam sector dan track. Kalau dilukiskan, track membentuk lingkaran-lingkaran kosentris sepanjang permukaan platter. Setiap track akan dibagi lagi menjadi beberapa sector.

Pada gambar 2 diatas, kita bisa melihat bagaimana permukaan platter dibagi menjadi sector dan track. Bagian yang berwarna kuning adalah track, sementara warna biru merepresentasikan sector. Suatu sector akan berisi byte dalam jumlah tetap, misalnya 256 atau 512 byte. Namun demikian, pada tingkatan drive atau sistem operasi, beberapa sector sering dikelompokkan bersama dalam sebuah cluster.

Sector dan track dibentuk melalui proses yang disebut low level format, dimana titik awal dan akhir dari setiap sector dituliskan pada platter. Proses ini mempersiapkan sebuah hard disk untuk menyimpan blok-blok byte. Setelah itu, proses high level format akan menuliskan strutur penyimpanan file, seperti file-allocation table (FAT) pada sector. Proses ini mempersiapkan hard disk untuk menyimpan file.

Kapasitas Vs Performa

Ukuran yang paling sering dipakai dalam menilik sebuah hard disk adalah seberapa besar kapasitasnya. Hard disk yang terpasang pada komputer masa kini umumnya memiliki kapasitas mulai dari puluhan hingga ratusan gigabyte. Namun, selain kapasitas, hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah performanya, khususnya dalam masalah kecepatan. Ada dua parameter yang biasa dipakai untuk menentukan performa sebuah hard disk:

  • Data rate: Adalah jumlah byte per detik yang dapat dihantarkan ke CPU. Besaran yang umum berkisar antara 5 hingga 40 megabyte per detik.
  • Seek time: Adalah selang waktu yang diperlukan antara saat CPU merequest sebuah file dengan saat byte pertama terkirim ke CPU. Besaran yang umum berkisar pada 10 hingga 20 milisekon.
Disamping kedua hal diatas, performa sebuah hard disk juga ditentukan oleh jenis interface yang digunakan dan kecepatan putar piringan (platter) dari hard disk tersebut. Secara garis besar saat ini tersedia dua jenis interface untuk hard disk yaitu ATA/Ultra ATA dan SCSI. Interface yang paling umum untuk keperluan personal adalah Ultra ATA. Hard disk yang menggunakan interface ini terbagi atas ATA 100 dan ATA 133. Angka 100 dan 133 menunjukkan kecepatan transfer datanya. Untuk ini ATA 133 lebih cepat. Sementara itu hard disk SCSI lebih banyak digunakan untuk server atau sistem yang memerlukan hard disk yang sangat cepat, misalnya untuk keperluan multimedia. Karena harganya cukup mahal, maka interface ini jarang digunakan untuk keperluan personal.

Sementara itu, kecepatan putaran pada hard disk berkorelasi dengan kecepatan akses datanya. Makin tinggi kecepatan putar sebuah hard disk (dinyatakan dalam RPM, Race Per Minutes/putaran per menit) maka aksesnya akan lebih cepat. Saat ini, untuk interface Ultra ATA, tersedia kecepatan 5400 dan 7200 RPM. Ada juga vendor yang menawarkan kecepatan putar hingga 9500 RPM walaupun masih jarang. 

Ada 3 jenis harddisk
1)IDE (Integrated Davice Electronics)
IDE atau dikenal juga dengan istilah ATA (Advance Technology Attachment )merupakan desain antarmuka hardisk dengan controller yang terintegrasi di dalamnya.Desain ATA kemudian dikembangkan lagi menjadi ATA-2 dan Ultra ATA dengan menambahkan berbagai kelebihan,di antaranya kemampuan untuk memberikan informasi karakteristik harddisk untuk keperluan plug and play dan meningkatnya kecepatan akses.Hardisk jenis ini dikenal pula dengan istilah PATA (Parallel Advance Technology Attachment)karena bekerja dengan sistem paralel.

Kecepatan harddisk menggunakan satuan RPM (Rotation Per Minute)yang menyatakan kecepatan putar plat harddisk setiap menitnya.Semakin besar RPM,semakin cepat waktu pengaksesan data.Kecepatan pada harddisk IDE di antaranya adalah 3600 RPM,5400 RPM,dan 7200 RPM.Untuk menghubungkan antara harddisk engan motherboard dibutuhkan sebuah kabel.Kabel yang dipakai adalah kabel data 40 pin dan kabel data 80 pin,di mana dalam satu kabel data dapat terpasang 2(dua)buah piranti (master dan Slave).


2.SATA (Serial Advance Technology Attachment)


SATA (Serial Advance Technology Attacment)merupakan jenis harddisk yang dalam pemasangannya dalam satu kabel SATA hanya dapat digunakan untuk koneksi satu buah hardisk saja.Dengan demikian,bandwith transmisi dapat lebih maksimal pada harddisk jenis SATA dibandingkan dengan harddisk jenis PATA.

Bila Port yang disediakan motherboard tidak mencukupi,Anda dapat menggunakan SATA Expander.Seain Perbedaan pada jenis kabel data yang digunakan,Harddisk jenis SATA menggunakan kabel power yang berbeda dibandingkan dengan harddisk jenis PATA.

3.SCSI (Small Computer System Interface)


Hardisk jenis SCSI merupakan jenis harddisk yang sering ipakai pada PC server.Dalam menggunakan harddisk jenis ini iperlukan card tambahan (I/O Card)yang berfungsi sebagai penghubung antara harddisk dengan mtherboard.


Istilah dalam menggunakan harddisk 


Ibarat ruangan,harddisk emerlukan perawatan.Ia perlu dibersihkan dan ditata ulang.Untuk memahami dan menata ruangan harddisk dengan benar,Anda perlu mengenal istilah-istilah yang populer dan penting dalam harddisk.


Berikut beberapa istilah kunci dan definisi singkatannya


1.Fdisk
Fdisk singkatan dari Fixed disk.Suatu aplikasi/perintah yang bekerja dibawah sistem DOS yang berfungsi untuk mempersiapkan harddisk untuk diformat.


2.Partisi
Partisi Merupakan suatu daerah/area fisik (physical/sections_ada harddisk.Partisi ini bisa mencakup keseluruhan harddisk maupun sebagian harddisk.Bila membagi harddisk menjadi dua partisi yang sama besar maka masing-masing harddisk akan memiliki ukuran yang sangat mendekati setengah kapasitas harddisk.


3.Format
Format merupakan pembuatan struktur tersistematis pada harddisk sehingga peralatan didalamnya dapat diisi data kembali.


4.Scandisk 
Scandisk Merupakan suatu aplikasi/program untuk mengecek dan memeriksa apakah terjadi kerusakan pada harddisk atau tida sekaligus memperbaikinya.


5.Defrag
Defrag merupakan penataan ulang file,sektor,trac,dan cluster pada harddisk sehingga terkeompok secara teratur berdasarkan logika pentaan tertentu,dan berfungsi menampung data-data yang akan dikirim dari dan ke plat harddisk.


6.Primary/Secondary 
Posisi pemasangan harddisk pada motherboard.


7.Master/Slave
osisi pengesetan jumper pada harddisk.jika menggunakan harddisk jenis IDE maka dalam satu PC maksimal 4(empat)media yang meliputi Primary master,primary slave.secondary master,dan secondary slave.